Tak
satupun makhluk Tuhan di dunia ini selalu berada pada titik kehidupan
yang selalu menyenangkan tanpa
masalah-masalah. Begitulah Tuhan menciptakan adanya ujian dan cobaan agar manusia berfikir,
berpengalaman dan bertindak menyelesaikannya.
Kesuksesan
meraih apa yang ditargetkan tak lepas dari tantangan, hambatan dan gangguan
yang sering menimbulkan stress. Misalkan deadline tugas, pekerjaan kantor dan
lainnya yang numpuk begitu banyak. Semua harus dikerjakan dan diselesaikan.
Tidak semua orang bisa survive menghadapi kondisi yang sedemikian ini. Tak
jarang karena deadline tugas dan kerjaan begitu banyak ia menyelesaikannya
asal-asalan saja. Akhirnya tidak berbuah maksimal. Kondisi seperti ini jelas menimbulkan
masalah, terutama bagi kelangsungan pekerjaan kita. Perlu perbaikan sistem
dalam diri kita untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan
manajemen waktu.
Manajemen
waktu merupakan kemampuan untuk mengalokasi waktu dan tenaga dalam menjalani
aktivitas. Kemampuan mengatur waktu ini pada skala prioritas dan tujuan yang
ingin dicapai sehingga memperoleh kenyamanan saat dalam bekerja. Istilah
kerenanya “ra kudu ngoyo” atau “work smarter not harder, bro.”
Dengan memusatkan diri pada suatu aktivitas tertentu, kita akan dapat melihat
hasilnya.
al-waqtu astmanu min al-dzahabi - time is money (sumber gambar: google) |
Menejemen
waktu sangat bermanfaat bagi kita, bila kita menerapkannya dengan tepat, antara
lain:
- Keputusan
lebih objektif, karena proses pengambilan keputusan lebih objektif disertai dengan
perhitungan estimasi waktu dengan tepat.
- Melatih kemampuan
dalam mendisiplinkan diri untuk fokus pada perkerjaan yang sedang dikerjakan
hingga sempurna.
- Membiasakan
diri untuk berkerja secara nyaman dan tidak “ngoyo”
Bagaimana
langkah-langkah yang efektif dalam memenej waktu? Ada beberapa langkah yang
perlu dilakukan dalam menejemen waktu adalah sebagai berikut:
1.
Mulai dengan rencana dan prioritas, ingat “gagal
berencana adalah berencana untuk gagal.” (Benjamin Franklin).
2.
Sempatkan membuat daftar kebiasan “yang harus
dilakukan”. Buat daftar yang harus dilakukan hari ini dan prioritaskan daftar
menurut kepentingan hingga sempurna.
3.
Rencanakan waktu khusus untuk kegiatan
tertentu dan tentukan kemajuan minimal untuk menyempurnakan tugas atau deadline
perkerjaan yang diinginkan dalam tenggang waktu tertentu.
4.
Temukan waktu bekerja yang optimal. Misalkan
“saya paling suka mengerjakan tugas setelah bangun tidur, siang atau pagi,
karena masih fresh” maka gunakan waktu itu secara optimal dalam mengerjakan tugas.
Ingat waktu berkerja yang sesuai dengan individu.
5.
Prioritaskan tugas sesuai dengan beberapa hal
berikut :
a.
Tingkat pentingnya yaitu vital, penting,
harus dilakukan hari itu atau dapat dilakukan besok. Untuk tugas yang rumit
misalnya dapat diangsur satu persatu hingga dapat diatur secara bertahap dan
atur waktu untuk menyempurnakan tiap tahapnya.
b.
Cara mengerjakannya, mana yang bisa
dikerjakan bersama dan mana yang dikerjakan secara individu
c.
Bedakan antara yang mendesak dan yang
penting.
6.
Atur, pilih atau buat lingkungan kerja yang
menunjang. Misalkan saya dulu, tidak pernah sekalipun mengerjakan skripsi di
kamar, karena mood dan pikiran saya ga bisa fokus ke situ, hanya bisa dan
semangat mengerjakan saat di perpustakaan universitas. Nah dari situ saya optimalkan
tugas akhir saya dengen memberikan porsi lebih waktu mengerjakan skripsi di
perpustakaan.
7.
Hidari procastinasi (MENUNDA)
Semoga
bermanfaat.
Adibriza
Sumber:
- Nurus
Sa’adah, S. Psi., M. Si. “Manajemen Waktu dan Manajemen Stress” dalam Meraih
Prestasi di Perguruan Tinggi.
- Azam Syukur
Rahmatullah, Psikologi Kemalasan
- G. Sembada, The
Power of Nekat, Senjata Ampuh Orang Biasa Meraih Sukses
Ujian, juga agar manusia lebih dewasa. Dan kita harus bertahan, karena yang dimulai harus diselesaikan. Semangat!! :)
ReplyDeleteBekerja sampai tuntas
DeleteKeren nih tipsnya, harus punya seperti buku Agenda ya buat mencatat apa saja guna mendukung sukses mengatur waktu.
ReplyDeleteBetulll sekali mbak El
DeleteManajemen waktu yg baik membentuk pribadi menjaadi lebih disiplin sehingga bukan tidak mungkin kesukesan dapt diraih :)
ReplyDeleteInjih 😊
DeleteBener. Harus dibagi sebaik-baiknya. Mana untuk dunia mana untuk akhirat
ReplyDeleteTentunya dengan porsi yg sesuai dg kebutuhan
Delete