Friday, 4 February 2011

Ya Rasulallah…
Shalawat dan salam bagi paduka
Dari kedua mataku yang menggenang air mata dan darah
Serasa kulihat manik-manik mutiara berkilauan
Di kedua mata paduka yang indah
Paduka pasti terluka
Melihat kelakuan kami
Paduka pasti berduka
Oh… Rasulallah oh… kekasih
Ampun
Bukan kami hendak mempermalukan paduka
Tapi kami tak sekuat paduka
Dunia telah menguasai diri kami
Padahal paduka telah berulang kali mengingatkan
Kami terlalu memanjakan daging-daging
Dan mengabaikan sukma-sukma kami
Kami terlalu sibuk membela kepentingan sendiri
Merebut materi sambil meneriakan nama-Nya dan nama paduka
Maka kami pun tak bias mendengar
Suara paduka yang merdu
 menghimbau penuh kasih sayang
Mengajak saling menyayang
Ya rasulallah…..
Shalawat dan salam bagi paduka
Mereka yang tak mau mendengar paduka
Tak percaya kebahagiaan yang hakiki yang paduka tunjukkan
Telah mengejar kebahagiaan semu mereka sendiri-sendiri
Dan mereka harus membuktikan kekeliruan mereka
Dalam kepahitan adzab penderitaan
Oh… alangkah malang
Oh.. Alangkah sayang
Tak ada kebahagiaan kepada daging yang dimanjakan
Tak ada kebahagiaan kepada kepentingan sesaat
Tak ada kebahagiaan kepada kepentingan sendiri yang dimenangkan
Tak ada kebahagiaan kepada kenikmatan singkat
Tak ada kebahagiaan pada api yang membakar
Tak ada kebagaiaan pada darah yang tertumpah
Tak ada kebahagiaan pada dendam yang diumbar
Tak ada kebahagiaan pada kobaran amarah
Tak ada kebahagiaan pada puing-puing berasap
Tak ada kebahagiaan pada tangis dan ratap
Tak ada kebahagiaan pada gagasan kebahagiaan
Kecuali yang telah paduka tunjukkan
Oh.. Rasullallah oh.. Kekasih..
Kami terlalu mencintai diri kami
hingga mencelakakannya
Ternyata paduka lebih mencintai diri kami
Ya rasullallah
Shalawat dan salam
Bagimu selalu

Oleh : KH. Musthofa Bisri

0 comments:

Post a Comment

terimakasih ^_^