Bila menemukan manuskrip selalu ingat mata kuliah “Filologi” yang
diampu Dr. Adib Shofia dulu yakni ilmu yang meneliti masa kuno dari suatu
bahasa berdasarkan naskah-naskah yang tertulis. Merupakan ilmu yang ditujukan
pada studi tentang teks yang tersimpan dalam peninggalan tulisan masa lampau. Nah kali ini saya menemukan sebuah manuskrip setelah
bersih-bersih rak rak buku di rumah. Manuskrip Terjemah kitab “Nadzmus Sulamul
Munauraqi Fil Manthiqi ” Karangan Syaikh Abdurrahman al-A’shari yang ditulis
tangan, diterjemahkan dan di syarahi oleh KH. Bisri Musthofa, Rembang.
KH. Bisri Musthofa seorang ulama kelahiran 1915 ini adalah
seorang ulama Nusantara yang produktif dalam menulis, selain kitab yang saya
temukan beliau juga menyusun kitab tafsir al-ibriz dan masih banyak
lainnya. Pernah nyantri kepada Kiai Cholil Kasingan dan kemudia nekad pergi ke
Mekkah dengan hasil jual kitab Bijuarimi Iqna’ dengan harga tiket
berangkat haji pada tahun 1936 hanya Rp. 185,- tanpa bekal cukup di Makkah pun
beliau numpang di rumah Syaikh Chamid Said sebagai khadam pembantu. Di
sanalah Beliau menimba ilmu setahun di Mekkah kepada Kiai Bakir, Syeikh Umar
Hamdan, Syaikh Ali Maliki, Sayid Alawi dan Kiai Abdul Muhaimin. Maka tak ayal
jika beliau sangat produktif dalam mengarang kitab. KH. Bisri Musthofa
merupakan ayahanda dari KH. Mustofa Bisri, Kiai yang nyentrik dengan
puisi-puisinya dan juga pernah aktif di twitter.
Kembali kepada manuskrip tadi. Pada manuskrip tersebut keadaan
Teksnya masih 90% bagus, ditulis menggunakan bahasa arab dan keterangan dan
terjemahan menggunakan bahasa jawa huruf pegon. Sekilas bahasanya bisa
dimengerti meskipun ada beberapa teks yang mulai pudar bukan karena rusak namun
karena tintanya yang pudar. Naskah ini
dari sampul berbahan kertas tebal dan kertas di dalamnya dari bahan daluwang
(sepertinya) karena kertas yang agak tebal dan berwarna coklat. Tidak
ditemukan watermark pada kertas. Muatan
naskah berisi, Nadzom (syiir) berbahasa arab yang diberikan terjemah makno
gandul kemudian diberi keterangan / syarah dengan bahasa jawa
menggunakan huruf pegon. Terdiri dari 19 Bab pembahasan.
Manuskrip ini dari keterangan yang ada pada teks selesai
ditulis oleh KH. Bishri Mushtofa pada 12
Rabiul Awal tahun 1373 H. atau 19 Nopember 1953 jadi usia teks
ini 62 tahun dan kemungkinan ini ditulis setelah ia Mekkah (1936-1937). Jauh
sebelum saya lahir, eh bapak saya deh.
Kenapa kitab itu ada di sini? Sepertinya kakek saya pernah
belajar kitab itu dan kitab-kitab lain selain manuskrip tadi. Karena dalam
sampulnya terdapat tulisan arab kecil dengan mana kakek saya dan juga saya
menemukan kitab tafsir al-ibris yang sudah cetakan alias bukan tulis tangan
yang keadaannya sebagian sudah tidak utuh lagi ada beberapa yang rusak.
Masih butuh penelitian mendalam tentang manuskrip ini. Dan
sekarang akan saya simpan baik-baik. Dan sepertinya pengen berburu
manuskrip-manuskrip kitab-kitab kuno lagi, sepertinya manarik mengkaji ilmu
filologi terutama yang berhubungan dengan kitab-kitab jaman dahulu. Meskipun
syarat menjadi filolog itu berat, tapi paling tidak membantu menyelamatkan
manuskrip-manuskrip lama yang kemungkinan bisa dijadikan objek penelitian lebih
dalam itu juga lebih baik. I’mal mas tatha’ta.
halaman judul |
muqaddimah |
muqaddimah, keterangan dibawah al-faqir Bishri Musthofa |
Daftar isi |
keterangan di akhir kitab. "Rembang Tsani 'asyara Robiul Awwali 1373 H.. |
Sumber:
- Manuskrip Terjemah kitab “Nadzmus Sulamul Munauraqi
Fil Manthiqi ” Karangan Syaikh Abdurrahman al-A’shari yang
ditulis tangan,
diterjemahkan dan di syarahi oleh KH. Bisri Musthofa
- PPT Matkul Filologi dan Linguistik dari Dr. Adib
Shofia
- Buku Menapak Jejak Mengenal Watak Sekilas Biografi 26 Tokoh Nahdlatul Ulama, Yayasan Saifuddin Zuhri
salut dg ulama2 yg cinta banget sama ilmu seperti beliau ya, demi ilmu sampe nekat merantau dg modal minim :) oiya isi manuskripnya sendiri tentang apa Dib, sepertinya menarik.
ReplyDeleteManuskrip nya tentang ilmu mantiq
Delete