Masih pakai kaos oblong di terik sinar mentari kira-kira jam 10.30 siang, aku mulai berangkat. awalnya jalannya halus dan beraspal sampai memasuki hutan jati.
Di tengah perjalanan aslinya sudah mulai capek karena jalanan yang terjal kemudian melihat kerumunan kerbau di hutan dan seorang penggembala, aku berhenti sejenak dan bertanya perihal desa tersebut. ia menjawab kalo desanya masih 3 Km lagi. Langsung tancap gas.
Kemudian mampir ke satu-satunya sekolah di desa Losari, dan ternyata nama SD nya masih ikut desa sebelah yakni SDN Ngujung 3. Kondisi sekolah yang tergolong tidak terlalu besar dan murid murni dari desa itu. Murid sd di situ pulang pergi ke sekolah pada jalan kaki dan ada yang rumahnya cukup jauh di ujung desa. Dan saat aku sampai di SD mereka sebagian sudah pulang sekolah, namun ada pemandangan beda saat di kelas. seorang murid sendirian sedang menulis sedang teman-temannya sudah pulang semua.
Aku sapa"yang laen kemana dek?." dia jawab:"mantuk". aku tanya lagi"Kok sampean dereng mantuk dek?" dia jawab. "Dereng rampung nyatet" (sambil lihat ke papan tulis kemudian nulis).
Wah lokasinya enak buat sepedaan om adib
ReplyDeleteBagus kang,,, tapi ini masih nabung dulu buat sepedanya haha
Deleteemang blm laper dek, pulangnya paling lama
ReplyDeletebelum kakak,, mumpung lagi mood nulis
DeletePemandangannya masih keren gitu ya.
ReplyDeleteiya mbak dini. keren
DeleteMasih asri gitu kan enak mandangnya.
DeleteMasih asri gitu kan enak mandangnya.
Deletehehe iya dong
DeleteHuahahhaha... nek coro aku, mending fotokopiiii... #eh
ReplyDeletemas Ndop nak neng kono are moto kopi musti mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera.. haha alias musti jalan 10 km dulu baru dapet fotokopian
Delete