foto: Kaos koleksi Mahameru .inc Pace Nganjuk |
Bicara tentang bisnis
konveksi terutama di daerah, wah rasanya kok ya pas sekali, pas saya pernah
berhubungan dengan orang-orang yang terjun langsung di bidang itu. Ya tentunya di daerah Kabupaten
Nganjuk. Mereka pernah bikin beberapa
kaos yang sering saya pakai. Yang pertama adalah Mas Mezisan Norez Pemilik
Percetakan Mesizan yang merupakan sing mbabat alas perkonveksian
di Nganjuk, merupakan langganan saya dulu waktu di pondok, terutama buat
seragam kaos anak-anak PMR semasa masih di sekolah. Kemudian Pelaku Ekonomi Kreatif
di Nganjuk Pak Heri dengan usahanya Sakura Printing dan Matuna Banner di Kota
Nganjuk. Kemudian mas Sony Tri Laksono
di Kec. Pace Kabupaten Nganjuk yang
punya usaha konveksi MahaMeru inc yang bergerak dalam bidang advertising,
sablon kaos, percetakan dll. kemudian adalah Kang Imam asal Nganjuk dengan
usaha konveksinya di Jogja yang diberi nama “Kothonk Oblonk” yang melayani
pemesanan kaos maupun sekalian cetak sablon.
Nah saya mencoba bertanya kepada mereka tentang perkembangan bisnis
konveksi di Daerah Nganjuk
Perkembangan Konveksi di daerah Nganjuk
Menurut mas Norez konveksi di Kabupaten Nganjuk
memang sudah mulai berkembang, paling tidak di setiap kecamatan sudah pasti
ada. Tapi yang menjadi kendala adalah kualitasnya yang banyak yang masih kalah
bagus, kadang kurang professional dibandingkan dengan kota-kota besar seperti
Kediri, Malang, Solo dan Jogja. Tapi geliat perkebangan konveksi di Kabupaten
Nganjuk sudah mulai rame.
Sementara menurut pak Heri bahwa dalam kurun 15
tahun terakhir perkembangan konveksi di daerah Nganjuk cenderung stagnan. Tidak
ada perkembangan yang berarti, terutama terkait dengan keilmuan dan kualitas.
Beberapa pemain baru muncul, hanya siklus generasi saja. Meski bukan berarti
usahanya turun ke anak-anaknya.
Kemudian menurut mas Sony Pemilik dari
Mahameru.inc yang di Kecamatan Pace Nganjuk. Masih belum terlalu
berkembangnya konveksi karena pemain lama (pelaku bisnis konveksi) belum
belajar berinovasi, masih puas dengan sablon Rubber, padahal sekarang
sudah banyak dengan model sablon lain seperti, plastisol, H2O dan Discarge.
Padahal skill pengalaman mereka sudah ‘dewa’. Menurutnya confort zone-nya
di Rubber. Sebenarnya berawal dari konsumen, kalo di Nganjuk sendiri
masih banyak yang belum mengerti tentang pengetahuan bahan kaos yang baik.
Misalnya masalah kain, mindsetnya kaos yang bagus adalah kaos yang tebal seperti bahan Carded
atau Cotton Combed 20 s padahal dari segi harga Cotton Combed 20s adalah
yang paling murah, di atasnya masih ada 24s,30s dan 40s. Jadi kalo ada 20s aja
udah seneng buat apa konveksi susah-susah beranjak ke bahan yang lebih
modern(?). Maka dari itu jadilah Confort Zone-nya di situ aja. Jadi
menurutnya biar bisa maju, konsumen pun harus diedukasi. Baru karya konveksi
Nganjuk bisa dijual keluar, karena spek produknya sudah up to date sesuai
pasar di luar.
Sedangkan dari penuturan saudara Imam
perkembangan konveksi di daerah Nganjuk mulai berkembang, Menurutnya berkembangnya konveksi karena
semuanya butuh eksistensi yang disalurkan lewat atribut pakaian, mulai dari
lembaga resmi sampai komunitas, mulai dari kelompok dalam jumlah besar hingga
pasangan kekasih yang cuman bikin untuk couple-an.
Mampukah Bisnis Lokal khususnya di Nganjuk
bersaing di era global?
Sebenarnya mampu tidaknya bisnis lokal itu
bersaing di era global tergantung pembisnisnya, asal mau meluangkan waktu
kira-kira sejam saja untuk cek update di dunia, mau keluar untuk bertemu orang,
mau menerima kritik sama bisa lepas dari rutinitas yang biasa, mungkin
pembisnis itu bakal bisa manusia ‘super’, kalau sudah super, mau saingan kayak
apa aja bakal bisa dan terus mengasah kreatifitasnya. Banyak bisnis lokal yang
akhirnya menjadi perusahaan besar dan mampu bersaing di era global ini. Banyak
potensi yang bisa digali. Masih bisa ide-ide kreatif dimunculkan dari
kreatifitas SDM bangsa ini, tinggal kemauan untuk mencari dan tak gampang puas
dari hanya menjual bahan baku/setengah jadi. Selagi SDM mau mengoptimalkan apa
yang ada dan mau mencari dan mengembangkan insyaallah bisa.
Tips Pesan Kaos
Aslinya ya tinggal pesan aja. Kalo masalah
printing/sablon kaos ada istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) sesuai dengan
keinginan konsumen. Nah yang penting ini untuk pesan printing kaos kalo bisa
design yang mau dicetak berupa file
corel kalo gak gitu ya foto dengan resolusi tinggi. Untuk bahan kaos, cek kualitas bahan kaos dan
kualitas sablon. Minta data ukuran kaos, biar ga kecewa dengan ukuran yang
dipesan lebih enak datang langsung dan lihat sampel garapannya.
Nah kalo Pengalaman dan sudut pandang
menggunakan jasa konveksi yang pernah saya lakukan dari jasa konveksi di
Nganjuk almahdulillah baik dengan harga
terjangkau dan tentunya kualitas bagus dan yang paling penting ketepatan waktu
membuat dan pengirimannya.
Kaos yang pernah saya pesan |
Catatan penting: Tugasnya Pembisnis Konveksi
Tidak Hanya Melayani Pesanan Tapi Juga Mengedukasi Konsumen
Sumber: Wawancara dengan pelaku bisnis konveksi
di Nganjuk
Salam dari saya asli @NganjukKotaBayu
Sangar ik, sampe wawancara tenan. Aku setuju kabeh karo ulasane, wong nganjuk dikongkon rugi disik ra wani og. Jik seneng banget karo duik. hahaha.. Dikongkon majuuuu yo angel. Intine males. Hanya segelintir yg gak males.
ReplyDeleteWong Nganjuk: males.
Sing gak males, roto2 gak urip ndik Nganjuk, soale wedi ketularan. HAHAHAH
"Tugasnya Pembisnis Konveksi Tidak Hanya Melayani Pesanan Tapi Juga Mengedukasi Konsumen" sepakat banget. bukan cuma konveksi, bisnis lain pun sebaiknya juga gitu.
ReplyDeletesetuju bgt, konveksi daerah bakal bisa bersaing kalau ownernya itu update, inovatif jg kreatif utk mengembangkan bisnisnya
ReplyDeleteWah, yang Mahameru kuwi saya bisa dilempar satu lho. Ups...
ReplyDeleteTapi bagaimana pun, saat ini konveksi lokal utamanya yg mengusung tema etnik, pasti laku.
Kebetulan saya juga jual. He...7x
@nuzululpunya
Biar bisa meningkatkan kualitas SDM, ya.. SIp sipp.
ReplyDeleteComfort Zone mas, bukan Convort ataupun Convert. sekian terima kasih
ReplyDelete@rizalarz
hampir tiap kabupaten/kota sekarang konveksinya sudah mulai berkembang
ReplyDeleteSemoga terus berkembang untuk konveksi khususnya nganjuk ini dan seluruh daerah di indonesia ini pastinya :)
ReplyDeletenah ini mengedukasi konsumen ni gimana? soalnya rata-rata cuma jualan/produck knowledge saja
ReplyDelete@guru5seni8
http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Saya juga mau yg Mahameru, biar sesuatu getu meski belum pernah sampai mahameru beneran. Hehehe
ReplyDelete@ririekayan
wahh, hebat ya. bisnis konveksi ini memang cukup menjanjika :)
ReplyDeletesukses teru kang!
Setuju Mas, memang berbisnis di dunia fashion harus pintar-pintar melirik pasaran, kalau nggak gitu bakal ketinggalan mode :D
ReplyDeleteAdib, super keren sekali dirimu sampe wawancara pelaku bisnis konfeksiii :D soal edukasi tren kaos, hmm mungkin ibarat makanan, yg dianggap enak adalah makanan yg rutin dimakan sehari-hari, padahal ada buanyak makanan yg lebih enak lagi di luar sana, cuma belum pernah lihat aja, apalagi mencicipi :) @RuriOnline
ReplyDeletekesempatan bisnis konveksi buat yang mau ini di nganjuk, cek kaos2 e gak stagnan...
ReplyDeletekeren...
ReplyDeleteahahay
ahaha ada yang tertarik dengan kaosnya itu mas :D
Delete