Tuesday, 10 February 2015



foto: Kaos koleksi Mahameru .inc Pace Nganjuk
Bicara tentang bisnis konveksi terutama di daerah, wah rasanya kok ya pas sekali, pas saya pernah berhubungan dengan orang-orang yang terjun langsung  di bidang itu. Ya tentunya di daerah Kabupaten Nganjuk.  Mereka pernah bikin beberapa kaos yang sering saya pakai. Yang pertama adalah Mas Mezisan Norez  Pemilik  Percetakan Mesizan yang merupakan sing mbabat alas perkonveksian di Nganjuk, merupakan langganan saya dulu waktu di pondok, terutama buat seragam kaos anak-anak PMR semasa masih di sekolah. Kemudian Pelaku Ekonomi Kreatif di Nganjuk Pak Heri dengan usahanya Sakura Printing dan Matuna Banner di Kota Nganjuk. Kemudian  mas Sony Tri Laksono di Kec. Pace Kabupaten Nganjuk  yang punya usaha konveksi MahaMeru inc yang bergerak dalam bidang advertising, sablon kaos, percetakan dll. kemudian adalah Kang Imam asal Nganjuk dengan usaha konveksinya di Jogja yang diberi nama “Kothonk Oblonk” yang melayani pemesanan kaos maupun sekalian cetak sablon.  Nah saya mencoba bertanya kepada mereka tentang perkembangan bisnis konveksi di Daerah Nganjuk

Perkembangan Konveksi di daerah Nganjuk
Menurut mas Norez konveksi di Kabupaten Nganjuk memang sudah mulai berkembang, paling tidak di setiap kecamatan sudah pasti ada. Tapi yang menjadi kendala adalah kualitasnya yang banyak yang masih kalah bagus, kadang kurang professional dibandingkan dengan kota-kota besar seperti Kediri, Malang, Solo dan Jogja. Tapi geliat perkebangan konveksi di Kabupaten Nganjuk sudah mulai rame.
Sementara menurut pak Heri bahwa dalam kurun 15 tahun terakhir perkembangan konveksi di daerah Nganjuk cenderung stagnan. Tidak ada perkembangan yang berarti, terutama terkait dengan keilmuan dan kualitas. Beberapa pemain baru muncul, hanya siklus generasi saja. Meski bukan berarti usahanya turun ke anak-anaknya.
Kemudian menurut mas Sony Pemilik dari Mahameru.inc yang di Kecamatan Pace Nganjuk. Masih belum terlalu berkembangnya konveksi karena pemain lama (pelaku bisnis konveksi) belum belajar berinovasi, masih puas dengan sablon Rubber, padahal sekarang sudah banyak dengan model sablon lain seperti, plastisol, H2O dan Discarge. Padahal skill pengalaman mereka sudah ‘dewa’. Menurutnya confort zone-nya di Rubber. Sebenarnya berawal dari konsumen, kalo di Nganjuk sendiri masih banyak yang belum mengerti tentang pengetahuan bahan kaos yang baik. Misalnya masalah kain, mindsetnya kaos yang bagus adalah  kaos yang tebal seperti bahan Carded atau Cotton Combed 20 s padahal dari segi harga Cotton Combed 20s adalah yang paling murah, di atasnya masih ada 24s,30s dan 40s. Jadi kalo ada 20s aja udah seneng buat apa konveksi susah-susah beranjak ke bahan yang lebih modern(?). Maka dari itu jadilah Confort Zone-nya di situ aja. Jadi menurutnya biar bisa maju, konsumen pun harus diedukasi. Baru karya konveksi Nganjuk bisa dijual keluar, karena spek produknya sudah up to date sesuai pasar di luar.   
Sedangkan dari penuturan saudara Imam perkembangan konveksi di daerah Nganjuk mulai berkembang,  Menurutnya berkembangnya konveksi karena semuanya butuh eksistensi yang disalurkan lewat atribut pakaian, mulai dari lembaga resmi sampai komunitas, mulai dari kelompok dalam jumlah besar hingga pasangan kekasih yang cuman bikin untuk couple­-an.

Mampukah Bisnis Lokal khususnya di Nganjuk bersaing di era global?
Sebenarnya mampu tidaknya bisnis lokal itu bersaing di era global tergantung pembisnisnya, asal mau meluangkan waktu kira-kira sejam saja untuk cek update di dunia, mau keluar untuk bertemu orang, mau menerima kritik sama bisa lepas dari rutinitas yang biasa, mungkin pembisnis itu bakal bisa manusia ‘super’, kalau sudah super, mau saingan kayak apa aja bakal bisa dan terus mengasah kreatifitasnya. Banyak bisnis lokal yang akhirnya menjadi perusahaan besar dan mampu bersaing di era global ini. Banyak potensi yang bisa digali. Masih bisa ide-ide kreatif dimunculkan dari kreatifitas SDM bangsa ini, tinggal kemauan untuk mencari dan tak gampang puas dari hanya menjual bahan baku/setengah jadi. Selagi SDM mau mengoptimalkan apa yang ada dan mau mencari dan mengembangkan insyaallah bisa.

Tips Pesan Kaos
Aslinya ya tinggal pesan aja. Kalo masalah printing/sablon kaos ada istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) sesuai dengan keinginan konsumen. Nah yang penting ini untuk pesan printing kaos kalo bisa design yang mau dicetak  berupa file corel kalo gak gitu ya foto dengan resolusi tinggi. Untuk bahan kaos, cek kualitas bahan kaos dan kualitas sablon. Minta data ukuran kaos, biar ga kecewa dengan ukuran yang dipesan lebih enak datang langsung dan lihat sampel garapannya.
 
Nah kalo Pengalaman dan sudut pandang menggunakan jasa konveksi yang pernah saya lakukan dari jasa konveksi di Nganjuk almahdulillah baik dengan  harga terjangkau dan tentunya kualitas bagus dan yang paling penting ketepatan waktu membuat dan pengirimannya.



Kaos yang pernah saya pesan


Catatan penting: Tugasnya Pembisnis Konveksi Tidak Hanya Melayani Pesanan Tapi Juga Mengedukasi Konsumen

Sumber: Wawancara dengan pelaku bisnis konveksi di Nganjuk

Salam dari saya asli @NganjukKotaBayu 

16 comments:

  1. Sangar ik, sampe wawancara tenan. Aku setuju kabeh karo ulasane, wong nganjuk dikongkon rugi disik ra wani og. Jik seneng banget karo duik. hahaha.. Dikongkon majuuuu yo angel. Intine males. Hanya segelintir yg gak males.

    Wong Nganjuk: males.

    Sing gak males, roto2 gak urip ndik Nganjuk, soale wedi ketularan. HAHAHAH

    ReplyDelete
  2. "Tugasnya Pembisnis Konveksi Tidak Hanya Melayani Pesanan Tapi Juga Mengedukasi Konsumen" sepakat banget. bukan cuma konveksi, bisnis lain pun sebaiknya juga gitu.

    ReplyDelete
  3. setuju bgt, konveksi daerah bakal bisa bersaing kalau ownernya itu update, inovatif jg kreatif utk mengembangkan bisnisnya

    ReplyDelete
  4. Wah, yang Mahameru kuwi saya bisa dilempar satu lho. Ups...
    Tapi bagaimana pun, saat ini konveksi lokal utamanya yg mengusung tema etnik, pasti laku.
    Kebetulan saya juga jual. He...7x

    @nuzululpunya

    ReplyDelete
  5. Biar bisa meningkatkan kualitas SDM, ya.. SIp sipp.

    ReplyDelete
  6. Comfort Zone mas, bukan Convort ataupun Convert. sekian terima kasih

    @rizalarz

    ReplyDelete
  7. hampir tiap kabupaten/kota sekarang konveksinya sudah mulai berkembang

    ReplyDelete
  8. Semoga terus berkembang untuk konveksi khususnya nganjuk ini dan seluruh daerah di indonesia ini pastinya :)

    ReplyDelete
  9. nah ini mengedukasi konsumen ni gimana? soalnya rata-rata cuma jualan/produck knowledge saja

    @guru5seni8
    http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com

    ReplyDelete
  10. Saya juga mau yg Mahameru, biar sesuatu getu meski belum pernah sampai mahameru beneran. Hehehe

    @ririekayan

    ReplyDelete
  11. wahh, hebat ya. bisnis konveksi ini memang cukup menjanjika :)
    sukses teru kang!

    ReplyDelete
  12. Setuju Mas, memang berbisnis di dunia fashion harus pintar-pintar melirik pasaran, kalau nggak gitu bakal ketinggalan mode :D

    ReplyDelete
  13. Adib, super keren sekali dirimu sampe wawancara pelaku bisnis konfeksiii :D soal edukasi tren kaos, hmm mungkin ibarat makanan, yg dianggap enak adalah makanan yg rutin dimakan sehari-hari, padahal ada buanyak makanan yg lebih enak lagi di luar sana, cuma belum pernah lihat aja, apalagi mencicipi :) @RuriOnline

    ReplyDelete
  14. kesempatan bisnis konveksi buat yang mau ini di nganjuk, cek kaos2 e gak stagnan...

    ReplyDelete
  15. Replies
    1. ahaha ada yang tertarik dengan kaosnya itu mas :D

      Delete

terimakasih ^_^