Berawal dari mau beli pulsa paket internet buat si modem, ternyata yang jual lagi ngajar di desa sebelah. di Desa Losari (utara dari Desa Ngujung) Nah karena saya penasaran sama desa itu, karena ibuk saya yang sejak kecil belum pernah ke desa itu bikin jadi tambah penasaran di tambah lagi sekalian survei SD untuk sasaran Kelas Inspirasi Nganjuk 2.
Masih pakai kaos oblong di terik sinar mentari kira-kira jam 10.30 siang, aku mulai berangkat. awalnya jalannya halus dan beraspal sampai memasuki hutan jati.
Masih pakai kaos oblong di terik sinar mentari kira-kira jam 10.30 siang, aku mulai berangkat. awalnya jalannya halus dan beraspal sampai memasuki hutan jati.
Setelah kira-kira 2 KM perjalanan, jalan mulai bergelombang dan penuh lobang, tak lama kemudian jalanan tinggal berbatu (sering disebut makadam) bekas aspal masih ada sedikit dan jalan seperti itu sampai nanti memasuki desa.
Meskipun terjal tapi alhamdulillah dapet pemandangan yang hijau royo-royo, dan hutan yang rindang.
Di tengah perjalanan aslinya sudah mulai capek karena jalanan yang terjal kemudian melihat kerumunan kerbau di hutan dan seorang penggembala, aku berhenti sejenak dan bertanya perihal desa tersebut. ia menjawab kalo desanya masih 3 Km lagi. Langsung tancap gas.
Aku lanjutkan perjalanan saat mau memasuki desa jalanan mulai naik meski tidak begitu curam tapi karena jalanan berbatu musti ekstra hati-hati. setelah kira 8-9 KM dari desaku akhirnya sampai juga di tempat ini. Suguhan pemandangan yang indah sekali
Kemudian mampir ke satu-satunya sekolah di desa Losari, dan ternyata nama SD nya masih ikut desa sebelah yakni SDN Ngujung 3. Kondisi sekolah yang tergolong tidak terlalu besar dan murid murni dari desa itu. Murid sd di situ pulang pergi ke sekolah pada jalan kaki dan ada yang rumahnya cukup jauh di ujung desa. Dan saat aku sampai di SD mereka sebagian sudah pulang sekolah, namun ada pemandangan beda saat di kelas. seorang murid sendirian sedang menulis sedang teman-temannya sudah pulang semua.
Aku sapa"yang laen kemana dek?." dia jawab:"mantuk". aku tanya lagi"Kok sampean dereng mantuk dek?" dia jawab. "Dereng rampung nyatet" (sambil lihat ke papan tulis kemudian nulis).
Wah lokasinya enak buat sepedaan om adib :-D
ReplyDeleteBagus kang,,, tapi ini masih nabung dulu buat sepedanya haha
Deleteemang blm laper dek, pulangnya paling lama :D
ReplyDeletebelum kakak,, mumpung lagi mood nulis :D
DeletePemandangannya masih keren gitu ya. :D
ReplyDeleteiya mbak dini. keren :D
DeleteMasih asri gitu kan enak mandangnya. :)
DeleteMasih asri gitu kan enak mandangnya. :)
Deletehehe iya dong
DeleteHuahahhaha... nek coro aku, mending fotokopiiii... #eh
ReplyDeletemas Ndop nak neng kono are moto kopi musti mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera.. haha alias musti jalan 10 km dulu baru dapet fotokopian
Delete