Berawal dari tulisan kakak sulung saya Muthia Arif (nama pena) yang menulis petuah almarhum kakek saya kepadanya dan cucu-cucunya. Petuah ini biasanya disampaikan saat sebelum ia mendongeng untuk kami, bahkan kakak saya pun sampai hafal pada saat itu. Sebelumnya sekilas mengingat kakek saya, beliau adalah seorang pribadi yang tegas dan sangat bertanggung jawab. Ia panutan bagi keluarga termasuk bagi saya pribadi cucunya. Pengalaman yang tak saya lupakan beberapa bulan sebelum beliau wafat, dalam keadaan berbaring di atas kasur beliau memanggil saya, kemudian beliau menyuruh saya mengambil secarik kertas yang bertuliskan arab dari sebuah kitab kuning, awalnya saya tidak tahu dari kitab apa secarik kertas itu, lama saya telusuri ternyata itu bagian akhir dari kitab kifayatul atsqiya' nah setelah mengambil secarik kertas itu beliau menyuruh saya untuk membaca tulisan "gundul" (tanpa syaql) itu. Di bagian akhir tulisan yang saya baca berisi doa, saat saya membacanya tiba-tiba beliau menangis dan serasa ada pancaran bahagia dan haru di wajah beliau. Akhinya secarik kertas itu saya tulis ulang dan dijadikan do'a bersama saat reuni keluarga.
salah satu potongan doa yang telah saya tulis kembali dari kertas yang diberikan almarhum |
Bekenaan dengan petuah almarhum kakek saya kepadanya dan cucu-cucunya, maka di sini saya bermaksud mengabadikannya dalam blog saya dengan harapan tulisan ini tetap terus ada dan dapat dijadikan renungan, bah kan pelajaran berharga bagi para pembaca:
nduk cah ayu... (nak..)
syahadat iku nomer siji. (Syahadat itu nomor satu)
syahadat iku nomer siji. (Syahadat itu nomor satu)
tindak tanduk mu iku di deleng wong liyan.(Perilakumu itu dilihat orang)
yen kowe sak lelaku mu isih pamrih marang liyan mangka iman mu gur kaya angin. amung sak klewasan njur ilang. (Kalau perilakumu itu hanya pamrih kepada orang, maka imanmu hanya seperti angis yang berhembus begitu saja lalu hilang)
bene rak ilang sholato.(Biar tak hilang sholatlah)
sholat kuwi nomer loro. (Sholat itu nomor dua)
yen wis ngaku iman. njur sholato ya nduk cah ayu. (kalau sudah merasa beriman, sholatlah nak)
bukti yen kowe iku ancen madep mantep ngibadah kanggo pangeran mu. (Bukti jika kamu memang telah menghadap Tuhanmu)
ora amung kerana wong liyan.(tidak karena sebab orang lain)
yen kowe wis sholat sing bener kowe ora rumongso butuh maring liyan.(kalau kamu sudah sholat dengan sebaik-bainya, kamu tidak akan merasa butuh orang lain -Sholat karena dilihat orang-)
amung wedi lan tunduk maring pangeran. (yang ada Hanya takut dan tunduk pada Tuhan)
wis tekan kunu durung solat mu?? (udah sampai situ belum -derajat- solatmu?)banjur zakat ya nduk.. (Kemudian Zakat ya nak)
kenapa zakat kuwi nomer telu... (kenapa zakat nomor tiga)
mergo urip iku ora mung ngibadah solat ngaji dzikir. (Karena hidup itu tidak hanya ibadah sholat, ngaji dan dzikir)
tapi jejer karo leliyan. (tetapi berdampingan dengan sesama - sosial-)
tepo seliro. (hidup berdampingan, harmoni)kabeh menungso iku podo.(Semua manusia itu sama)
yen kowe isih rumongso duwur. rumongso luwih apik, sejatine kowe iku fakir. luwih asor luwih elek tinimbang liyan. Mulo zakat iku tandane kowe isih asor. sing maqom suci iku amung Rasulullah. (kalau kamu masih merasa tinggi, merasa lebih baik, sejatinya kamu itu fakir, lebih rendah martabatnya dari para orang lain. makanya zakat itu tandanya dirimu masih rendah, yang punya derajat suci itu hanya Rasullullah)
Rasulullah kae yo mulyaake maring leliyan. (Rasullulah saja memulyakan sesama-meskipun derajatkan tinggi-)
trus lelaku Poso yo nduk cah ayu. .(lalu, lakukan puasa ya nak)
fulan fulanah paijo paijah kae yo podo luwe ne. (fulan, fulanan, paijo, paijah semuanya sama-sama merasa lapar)
senajan sugih melarat yen poso kae yo ngelak. podo ngenteni magrib yen pengen ngombe. najan sing di ombe amung banyu sak clegukan nanging rasa nikmat sing di rasakne podo. (meskipun kaya, miskin yang puasa ya bakal haus, sama-sama menunggu magrib kalau ingin minum, meskipun yang diminum hanya seteguk air, namun nikmat yang dirasakan sama)
kabeh menungso iku podo. (Semua manusia itu sama)
amung taqwa sing mbedakne kowe karo leliyan. (Hanya takwa yang membedakan dirimu dengan lainnya)
taqwa dudu saka klambi. sarung .kopyah lan sorban ya ndukk (Takwa itu tidak dari pakaian, peci dan sorban ya nak)
dudu saka klambi jilbab sing apik.(bukan dari pakaian, jilbab yang bagus)
ugo dudu saka sumbangan mesjid. (bukan juga dari sumbangan masjid)tapi saka atine. (tapi dari HATI)
saka ridlone pangeran. (dari RIDHA ALLAH)
senajan asor toto dhohire ananging mulyo maqom drajate. (Meskipun rendah dari dzahirnya tetapi mulya derajatnya -hati-)
yen mengkono kowe wis ngelakoni. ngecakne nganti ihlas mongko sowan marang Baitullah kelawan ati suci bersih tanpa hawa nafsu. (kalau kamu sudah melakukan semuanya, melakukannya dengan ikhlas suatu saat berkunjung ke Baitullah dengan hati yang suci dan bersih tanpa hawa nafsu)
pasrah maring pangeran. (Pasrah kepada Tuhan)
dadi 'abid sing di tansah kelingkupan ridlone pangeran. (jadi hamba yang senantiasa dalam ridho-Nya)
YAA AYYATUHAN NAFSUL MUTHMAINNAH.
IRJI'I ILAA ROBBIKI ROODLIYATAMARDLIYYAH.
FADKHULII FII 'IBAADII.
WADKHULII JANNATII
(wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan penuh ridhanya, maka masuklah kamu dalam golongan hamba-Ku dan masuklah surgaKu)
Semoga bermanfaat.
allahummagfir lahu warhamhu, wa'afihi wa'fu 'anhu, waakrim nuzulahu, wa wassi' madhkhalahu. allhumaj'al qabrahu raudhatan min riyadhil jinan. |
Yogyakarta, 16 Maret 2016, 02:13 Wib.
Alfatihah untuk beliau
ReplyDeleteaku merasa menjadi santri meleset baca arab gundulnya gagal :(
ReplyDelete