NAMA DAN KELAHIRAN.
Nama beliau adalah Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Habban bin Mu'adz bin Ma'bad bin Sahid bin Hadiyyah, Ibnu Murrah bin Sa'id bin Yazid bin Murrah bin Zaid bin 'Abdillah bin Daarim bin Handlolah bin Malik, Ibnu Zaid Manaah bin Tamim At-Tamimiy Ad-Darimiy Al-Busty. Beliau dilahirkan pada tahun 270an M.[1] di daerah sajistan, tepatnya di daerah bust, yang merupakan daerah pelosok pegunungan di Afghanistan sekarang. nasab beliau bersambung kepada bani tamim, dimana ia merupakan qabilah terkenal di arab dan masih keturunan dari adnan yang merupakan suku arab arumiyah. Hanyasanya ia dilahirkan di daerah afghan.[2]
MASYAYIKH.
Di dalam mendalami ilmu, baliau banyak mangambil dari syaikh-syaihk terkemuka di masanya. di antara syaikh-syaikh yang beliau temui adalah Syaikh Alfadl bin Alhubaab, Syaikh Zakariya Assaaji dari Bashrah, Syaikh Abu Abdurrahman Annasa’i, Syaikh Ishaq bin Yunus, Syaikh Abi Ya’la dari Mausul, Syaikh Alhasan bin Sofyan, Syaikh Umran bin Musa bin Mujasi’ dari Jurjan, Syaikh Ahmad bin Alhasan dari Baghdad, Syaikh Ja’far bin Ahmad, Syaikh Muhammad bin Khuraim dari Damaskus, Syaikh Ibnu Khujaimah, Assarraj dari Naisaburi, Syaikh Muhammad bin Alhasan bin Qutaibah dari ‘Asqalan, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Salam dari Baitul Maqdis, Syaikh Sa’id bin Hasyim dari Thabariah, Syaikh Muhammad bin Abdurrahman Assaami, Alhusain bin Idris dari Haraah, Syaikh Ahmad bin Yahya Zuhair dari Tustar, Syaikh Umar bin Sa’id dari Manbaj, Syaikh Abi Ya’la Zuhair dari Ubulah, Syaikh Abi ‘Arubah dari Harran, Syaikh Almufadlal Aljanady dari Makkah, Syaikh Ahmad bin ‘Ubaidillah Addaarimi dari Antakiya, Syaikh Umar bin Muhammad bin Bujair dari Bukhara.[3]
MURID-MURID BELIAU
Di antara murid-murid beliau adalah Abu Abdillah bin Manduh, Abu Abdillah Alhakim, Mansur bin Abdillah Alkhalidi, Abu Mu’adz Abdurrahman bin Muhammad bin Razqillah Assajastani, Abul Hasan Muhammad bin Ahmad bin Harun Azzauzy, Muhammad bin Ahmad bin Mansur Annuqaty dan masih banyak lagi yang menimba ilmu dari beliau.[4]
TENTANG BELIAU
Imam adzahabi berkata : “Ia pemilik bermacam pengetahuan, pengarang kitab jarhu wa ta’dil, dan yang lainnya, ia termasuk ulama’ terkemuka sezamannya, ia mencari ilmu pada tahun tigaratusan hijriyah, ia bertemu dengan abu khulaifah dan abu abdurrahman annasai, ia mengarang buku di syam, hijjaz, mesir, irak, jazirah, dan khurasan. Ia menjadi qadli di wilayah samarkhand dalam beberapa waktu, ia mengetahui ilmu tentang kedokteran, perbintangan, ilmu kalam, fiqih, dan pokok-pokok ilmu hadis”[5]
Abu sa’id alidris berkata : “Ia adalah seorang qadi di wilayah samarkhand dalam beberapa masa, seorang yang faqih dalam urusan agama, menghafal banyak dari atsar, mengetahui ilmu kedokteran, perbintangan, dan macam-macam ilmu seni. Ia membuat musnad shahih dengan nama “ALANWA’ WA TAQAASIM”. Ia juga mengarang kitab At-taarikh, dan kitab Ad-du’afa’. Dan ia mengajarkan fiqih di samarkhand.[6]
WAFAT
Ibnu Hibban wafat di daerah bust, pada syawal tahun 354H. dan ia berumur 80th.[7]
0 comments:
Post a Comment
terimakasih ^_^