Tuesday, 2 November 2010

Sesudah Rasulullah wafat,para sahabat baik Anshar maupun Muhajirin,sepakat mengangkat Abu Bakar menjadi Khalifah.Pada awal masa pemerintahannya banyak di antara mereka yang belum kuat imannya.Terutama di Nejed dan Yaman banyak di antara mereka yang menjadi murtad dari agama-agamanya,dan banyak pula yang menolak membayar zakat.Di samping itu ada pula orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi.Hal ini di hadapi oleh Abu Bakar dengan tegas,sehingga ia berkata terhadap orang-orang yang menolak membayar zakat itu demikian:"Demi Allah! kalau mereka menolak untuk menyerahkan seekor anak kambing sebagai zakat (seperti apa) yang mereka pernah serahkan kepada Rasulullah,niscaya aku akan memerangi mereka".
Maka terjadilah peperangan yang hebat untuk menumpas orang-orang murtad dan pengikut-pengikut orang yang mengaku dirinya nabi itu.Di antara peperangan-peperangan itu yang terkenal adalah peperangan Yamamah.Tentara Islam yang ikut dalam peperangan ini,kebanyakan terdiri dari para sahabat dan para penghafal Al Qur'an.Dalam peperangan ini telah gugur 70 orang penghafal Al-Qur'an.Bahkan sebelum itu gugur pula hampir sebanyak itu dari penghafal Al Qur'an di masa Nabi pada suatu pertempuran di sumur Ma'unah dekat kota Madinah.

Oleh karena Umar bin Khaththab kawatir akan gugurnya para sahabat penghafal Al Qur'an yang masih hidup,maka ia lalu datang kepada Abu Bakar memusyawarahkan hal ini.Dalam buku-buku tafsir dan Hadist percakapan yang terjadi antara Abu Bakar,Umar dan Zaid bin Tsabit mengenai pengumpulan AlQur'an di terangkan sebagai berikut:

Umar berkata kepada Abu Bakar:"Dalam peperangan Yamamah para sahabat yang hafal Al Qur'an telah banyak yang gugur.Saya kawatir akan gugurnya para sahabat yang lain dalam peperangan selanjutnya,sehingga banyak ayat-ayat Al Qur'an itu perlu di kumpulkan".

Abu Bakar menjawab:"Mengapa aku harus melakukan sesuatu yang tidak di lakukan oleh Rasulullah?"

Umar menegaskan:"demi Allah!Ini adalah perbuatan yang baik".Dan ia berulang kali memberikan alasan alasan-alasan kebaikan mengumpulkan AlQur'an ini,sehingga Allah membukakan hati Abu Bakar untuk menerima pendapat Umar itu.
Kemudian Abu Bakar memanggil Zaid bin Tsabit dan berkata kepadanya:
"Engkau adalah seorang yang cerdas yang ku percayai sepenuhnya.Dan engkau adalah seorang penulis wahyu yang selalu di suruh oleh Rasulullah.Oleh karena itu,maka kumpulkanlah ayat-ayat Al Qur'an itu".

Zaid menjawab:"demi Allah!Ini adalah pekerjaan yang berat bagiku.Seandainya aku di perintahkan untuk memindahkan sebuah bukit,maka hal itu tidaklah lebih berat bagiku daripada mengumpulkan Al Qur'an yang engkau perintahkan itu".
Dan ia berkata selanjutnya kepada Abu Bakar dan Umar:"Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak di perbuat oleh Nabi?"

Abu Bakar menjawab:"Demi Allah!Ini adalah perbuatan yang baik".Ia lalu memberikan alasan-alasan kebaikan mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an itu,sehingga membukakan hati Zaid.Kemudian ia mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an dari daun,pelepah kurma,batu,tanah keras,tulang unta atau kambing dan dari sahabat-sahabat yang hafal Al Qur'an.

Dalam usaha mengumpulkan ayat-ayat Al Qur'an itu Zaid bi Tsabit bekerja amat teliti.Sekalipun beliau hafal Al Qur'an seluruhnya,tetapi untuk kepentingan pengumpulan Al Qur'an yang sangat penting bagi umat Islam itu masih memandang perlu mencocokkan hafalan atau catatan sahabat-sahabat yang lain dengan di saksikan oleh dua orang saksi.

Dengan demikian Al Qur'an seluruhnya telah di tulis oleh Zaid bin Tsabit dalam lembaran-lembaran,dan di ikatnya dengan benar.Tersusun menurut urutan ayat-ayatnya sebagaimana yang telah di tetapkan oleh Rasulullah.Kemudian di serahkan kepada Abu Bakar.Mushhaf ini tetap di tangan Abu Bakar sampai ia meninggal,kemudian di pindahkan ke rumah Umar bin Khaththab dan tetap ada di sana selama kepemerintahannya.

0 comments:

Post a Comment

terimakasih ^_^