Monday, 28 August 2017

Lama rasanya tak berhadapan dengan laptop, dengan keyboard dan buku-buku. Rasanya otak ini membeku tak ada gagasan dan ide yang bisa tertuang. Tak ada inspirasi yang datang dengan deras. Jangan hanya mengandalkan inspirasi, ide dan gagasan hanya lewat nongkrong di toilet, melamun dan berdiam diri. Membaca lalu menulis merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menumbuhkan semangat dalam usaha memjalankan otak biar menjadi normal.

Nah dalam konteks dunia akademisi, saya mencoba mengulik kembali apa yang pernah dijelaskan mantan Dekan di Fakultasku dulu yakni ibu Dr. Sekar Ariani tentang mempelajari tehnik menghadapi tugas ala mahasiswa. Ini merupakan pembelajaran khusus buat saya pribadi dan para pembaca blog ini pada umumnya.

Tugas-tugas di bangku kuliah tak bisa dielakkan dengan literasi dan menuntut mahasiswa untuk membaca banyak buku, kadang selain banyak buku yang harus dibaca juga membutuhkan pemahaman yang ekstra terhadapan bacaan yang dihadapinya. Tak ayal bila saking ruwetnya pikiran kita atau saking susahnya untuk dipahami buku yang dibaca, menimbulkan rasa bosan akibat hal tersebut.  Belum lagi deadline, rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda membuat kita semakin tidak fokus. Nah itu semua menurut bu Sekar diakibatkan karena tugas sudah terpatri dalam fikiran sebagai sebuah pekerjaan dan beban, sehingga harus dan dipaksa untuk dikerjakan. Sedangkan manusia lebih enjoy melalukan kegiatan untuk bermain, misal jalan-jalan ke mall, dengerin musik dll. Nah bagaimana caranya mengubah mindset mengerjakan tugas, membaca dan deadline dari sebuah pekerjaan ke permainan. 

Nah ia mengutip dari Langer (1997: 61) bahwa sesungguhnya semua tugas dapat menjadi menyenangkan jika kita mendekatinya dengan sikap yang berbeda. Maka bila kita berpegang pada mindset lama bahwa tugas itu sulit maka tidak mudah untuk mengubahnya menjadi hal yang fun. Maka pesan yang dapat kita ambil dari sini adalah semua bisa menjadi menyenangkan termasuk belajar berawal dari pola pikir kita, kita bisa mengubah polapikir belajar sebagai "pekerjaan" menjadi belajar sebagai "permainan". 

Pict Source: Google

0 comments:

Post a Comment

terimakasih ^_^