Saturday, 9 September 2017

Ini pengalaman saya dan keluarga saya tentang menjaga kesehatan gigi, saya awalnya termasuk kadang rajin dan kadang malas untuk sikat gigi, terutama sikat gigi sebelum tidur. Sering kali yang satu ini kelewatan padahal itu penting banget. Sedang kakak saya ia tergolong paling rajin menjaga kesehatan gigi, bahkan diusianya yang sudah kepala tiga, giginya tak ada yang lobang, kebalikan dari saya.

Pengalaman pahit saya tentang kurangnya menjaga kesehatan gigi paling tidak terjadi dua kali. Pertama tahun 2012 saat itu saya masih berada di salah satu pesantren besar di Jogja. Nah saat itu hidup di pesantren sambil nyari penghasilan sampingan tergolong susah, karena padatnya jadwal, pagi kuliah, sore dan malam ngaji. Kira-kira bulan Mei saya dapat Job untuk bantu penelitian tentang kesehatan masyarakat tentang bahaya DB di kelurahan Panembahan, sebelah timur keraton Jogja. Nah kesempatan ini tidak saya lewatkan karena penelitian lapangannya hanya membantu ngumpulin data lapangan seperti wawancara dan nyebar angket ke RT, RW dan Jumantik sekitar. Akhirnya penelitian selesai saya dapet gaji yang lumayan buat kantong mahasiswa pada saat itu, kisaran 700 ribuan sudah di kantong. 

Eh saking sibuknya saya sampe lupa sikat gigi terutama sebelum tidur, ditambah ada dua gigi saya lobang. Suatu pagi bangun tidur, gigi terasa mak senuuutt... nyeri minta ampun. Nyeri tak terhankan. Akhirnya sore tak putusin untuk ke dokter gigi di klinik kesehatan yang ada di Pesantren Ali Maksum Krapyak, singkat cerita kalo periksa gigi saat sakit butuh kontrol bolak-balik, tidak bisa sekali langsung sembuh. Terlebih saat itu saya juga berencana nambal gigi yang lubang dua sekaligus, karena yang sakit itu gigi yang berlubang, dua pula barengan. Ga kebayang sakitnya kaya gimana. hehe. Setelah melewati beberapa proses dan kontrol sampai penambalan. Di total habis 600 ribu rupiah belum buat mondar-mandirnya. Wal hasil uang hasil ngumpulin bantu penelitian amblas. Rasanya tuh apes banget kayaknya. 

Kemudian pada bulan Mei 2017 kemaren, awalnya gigi yang dulu saya tambal itu copot tambalannya karena giginya keropos. Kemudian dalam saat makan gigi yang lobang (sebelah kanan) jarang saya pake ngunyah makanan. Nah lama kelamaan sakit lagi gigi ini. Akhirnya periksa ke dokter di klinik yang sama, periksa pertama cuma diperiksa saja dicek giginya dan dikasih obat, habis 150 ribu rupiah. Kemudian beberapa hari kembali lagi kontrol, ditambal sementara dan bersihin karang, total habis 350 ribu rupiah buat kontrol kedua. Nah ketiga ditambal permanen dan itu habis 600ribu rupiah. Total habis 1,1 juta rupiah. Sampe-sampe celoteh ibu saya kalo lagi makan. "Mas adib makannya hati-hati, dijaga giginya, gigi mahal tuh" haha.

Makanya biar tidak terlanjur seperti saya, kalian harus jaga kesehatan gigi sejak dini, yang belum yang mulai dari sekarang. Karena kalo sudah bolong resikonya banyak dan biayanya buat pengobatan tak sedikit pula. Adek saya yang paling kecil duduk di kelas 1 SD saya ajarin untuk rajin jaga kesehatan gigi terutama sebelum tidur dengan alasan yang pertama biar tidak seperti saya kakaknya dan yang kedua biar terbiasa hidup sehat dan sadar akan kesehatan gigi sejak kecil. Alhamdulillah giginya tak ada yang lobang lho.. 

Di sini tempatku periksa gigi, Dokternya ramah dan asyik.
Meskipun begitu sebagai santri kalian harus jaga kesehatan jangan sampai sakit
Jaga kesehatan gigi ya.
Sumber: SMA Ali Maksum
Tulisan ini diperuntukkan dalam rangka mengikuti FDC Blog Contest yang diselenggarakan oleh Family Dental Cosmetic. Semoga bermanfaat dan bisa memberi kesadaran betapa pentingnya menjaga gigi sejak dini, jangan malas sikat gigi. :)

0 comments:

Post a Comment

terimakasih ^_^