Gus Ghofur Maimun menulis pokok
pikiran sesepuh NU di berandanya. Kita semua harus tahu, akan
kami tulis ulang di blog secara utuh. Sebelumnya sudah di tulis di akun twitter dan instagram @nugarislucu (29 Januari 2017)
Bulan Desember lalu, ANSOR
menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW. yang dihadiri oleh
Presiden RI, Bapak Joko Widodo.
sumber: twitter nugarislucu |
Pada Maulid ini diagendakan
pertemuan Presiden dengan Kyai-kyai sepuh. KH. Maimoen Zubair salah satu yang diundang.
Beliau tidak dapat menghadirinya,
akan tetapi beliau menitipkan pesannya. Beliau sambil sarean di kamar menyampaikannya
dalam bahasa Arab.
Saya (Gus Ghofur Maimun)
menanskrip dan menerjemahkannya (sebagai berikut):
Dunia ini selalu mengalami
perubahan-perubahan,
dan semua itu menuju kepada rahmat yang luar biasa jika disikapi dengan positif dan
dilihat dengan penuh hikmah
Ada dua hal yang perlu dihadirkan
dalam tiap perubahan, yaitu keadilan (al-adaalah) dan keteraturan (al-intidzaam).
Kehadiran keduanya akan
mengantarkan kepada kemajuan, sementara hilangnya dua hal itu akan mengarahkan
pada keterbelakangan dan kemunduran.
Kita bersyukur kepada Allah SWT. bahwa perubahan besar yang disebabkan perang dunia
II antar Blok Barat & Timur telah melahirkan bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia adalah bangsa
pertama yang diberi anugerah
oleh Allah sebagai bangsa yang
memproklamirkan kemerdekaannya paska Perang Dunia II
Tanda bahwa Allah bersama Bangsa
Indonesia adalah bahwa kemerdekaannya disertai dengan pengakuan akan ketuhanan
(uluhiyyah—sila pertama) yang disertai dengan dimensi kemanusiaan (insyaniiyyah—sila
kedua).
Ketuhanan berarti bahwa setiap
hal yg dihadapi bangsa ini tidak boleh hanya dilihat sebagai ciptaan (makhluuq)
karena di baliknya ada Khaliq Sebaliknya,
jika bangsa ini sedang melihat Allah, Khaliq mrk tidak boleh berhenti di sana,
krn Allah banyak menampilkan diri dlm ciptaanNya.
Kesadaran demikain jika absen
dari bangsa ini maka akan melahirkan kehinaan duniawi dan ukhrawi, seperti diisyaratkan
Allah dlm firmannya:
ضربت عليهم الذلة أينما ثقفوا إلا بحبل من الله وحبل من الناس
"Uluhiyyah" dg demikian
tidak saja berarti memperhatikan dan menguatkan tali ketuhanan, akan tetapi
harus juga disertai dg tali kemanusiaan
Tali kemanusian trhubungkan dg
keadilan yg luas, yakni keadilan yg bertalian dengan jiwa. bahwa setiap manusia memiliki hak
hidup layak & terhormat
kedua keadilan yang bertalian
dengan akal, yakni bahwa setiap manusia memiliki hak belajar dan pengetahuan; yang
mengantarkannya mengerti akan kehidupan dan hak serta kewajibannya.
Ketiga keadilan yang bertalian
dengan kehormatan manusia, bahwa manusia tidak boleh dinistakan dan dihinakan;
keempat keadilan yang bertalian
dengan kepemilikan, bahwa manusia berhak atas kepemilikan atas hajat hidupnya
dan juga usaha-usahanya;
Kelima keadilan berkenaan dengan
keturunan, bahwa agar bisa membangun rumah tangga harus melalui pernikahan
sesuai dg agama kedua mempelai.
Segala puji bagi Allah yg telah
menganugerahkan kpd Bangsa ini sebagai bangsa pertama yg memproklamirkan kemerdekaan
paska Perang Dunia II.
Segala puji bagi-Nya atas
lahirnya Pancasila yg menyertainya: ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, domokrasi penuh hikmah, dan keadilan sosial
Dasar-dasar ini (Pancasila) harus
dilestarikan secara terus menerus.
Kita masih trus bersyukur atas
kenikmatan2 itu di tengah terpaan kesedihan yg menimpa kita semua atas lahirnya
prselisihan antar anak Bangsa
Mereka semua harus mampu menahan
diri. Jangan sampai perselisihan ini melahirkan
fitnah2 yg menghancurkan pondasi bangsa.
Pondasi bangsa yg telah dibangun
melalui anugerah-anugerah Tuhan. Yang
lebih menyedihkan lg jika perselisihan-perselisihan ini dimanfaatkan oleh
mereka yg tergabung dlm kelompok teroris dan kelompok radikal serta kelompok-kelompok yang tidak suka
dengan lahirnya negara nasionalis yang penuh
dengan nilai-nilai ketuhanan.
Mari kita semua berpegang teguh
kepada Islam Ahlussunnah wal Jama’ah,
ajaran-ajarannya para salafushshaalih dengan disertai penghayatan atas
maqalah yang sering dinisbatkan
kepada Ayah kita semua, Nabi Ibrahim AS:
على العاقِل أنْ يَكُونَ عارِفًا بِزَمانِه مُسْتقبلا في شُؤونِه عارِفا
بِربهِ
"mereka yg berakal harus
sadar akan eranya, menghadapi segala urusannya, dan ma’rifat akan Tuhannya”.
Alhamdulillah sudah rampung saya
tulis pesan penting KH Maimun Zubair. Kiai sepuh NU yg
hidup di 3 generasi. Ini
harus disampaikan, karena pokok pemikiran beliaulah, diantara yg obyektif
menangkap perubahan bangsa ini..
Ada beberapa yg kami ringkas karena
keterbatasan karakter tapi tidak mengurangi makna yg
aslinya. Suwun, mau membacanya. Jempolnya mau dipijitin sama
seseorang. Tolong kalian jangan
berprasangka yang bukan-bukan. Gak ada maksud menyinggung yg lajang.
#nugarislucu
keren kang, semoga saja bangsa indonesia bisa damai lagi seperti dulu
ReplyDeletekunjungan perdana...
ReplyDeleteAttractive component to content. I just stumbled upon your blog and in accession capital to say that I get in fact enjoyed account your blog posts. Any way I will be subscribing in your augment or even I success you get entry to constantly rapidly. apple itunes login
ReplyDelete