ini adalah kisah pengalamanku beli kebutuhan dapur di supermarket yang membuatku kapok >o< sama di pasar tradisional yang begitu murah :D.
Berawal dari kepindahanku dari pesantren lamaku, ke sebuah pesantren yang baru, di bilang pesantren ya pesantren sih tapi di bilang enggak ya bisa jadi enggak, soalnya enggak seperti pesantren, bingung kan. Tempat singgahku sekarang berada di sebuah perumahan milik dosen yang dulu di gunakan sebagai pesantren. berada di tengah-tengah perumahan, sekarang sudah tidak di tempati santriwati-santriwati lagi karena pindah lokasi, nah sekarang gantian aku yang nempatin disini.
saya disini hidup bertiga saja sama mas kakak kelas, sama satunya mas lulusan pasca sarjana, guru ngaji. Disini sudah ada dapur, 2 kamar mandi, garasi dll. Di dalam perumahan otomatis di jarang banget warung-warung makan. Mau tidak mau harus masak sendiri, toh juga sudah ada dapur sekalian alat masaknya.
singkat cerita hari ini aku disuruh belanja sayuran dan bahan-bahan untuk masak, kaya tomat, cabai, bawang dsb. nah pas saya jalan-jalan ke daerah bantul di pondok lama, saya iseng tanya seseorang yang kebetulan orang sana, "beli sayuran di mana ya buk?". ia jawab "di Super**** (nama supermarket) disana bersih, gak terlalu mahal, fresh pula" Oke lah aku berangkat kesana. Sampai sana langsung ke area sayur mayur dan buat buahan, ku ambil bawang merah dikit di plastik, trus tomat 5 biji, cabe merah rawit dan yang ijo juga, sama merica bubuk. INI Hasilnya
"Semuanya 47ribu sekian mas,," kata mbak kasir sambil ngasih bon dan barang belanjaan. deng dong,, bengong (dalam hati), kalo ekspresi luar biasa aja, (dompet lagi sedikit tebel alias uangnya cukup haha)
Pulang sambil berfikir apa gag salah harganya segitu, ah ya sudah lah ini pengalaman belanja sayur di supermarket.
Lanjut pulang, selama perjalanan ke Prambanan pas di Jl. wonosari ku belok ke kiri lewat jalan kecil trabasan ke arah prambanan, tak liat ada ibu-ibu jaga toko di situ juga jual sayuran. "Bu ini berapa-an?" sambil nunjuk ke arah kacang panjang. "2000 mas", "kalo itu?" nunjuk ke kangkung. "500 per iket mas". akhirnya 2 iket kangkung sama kacang cuman habis 3000rupiah. ku kasih 5 ribuan sekalian yang 2000 tak suruh ngasih tomat. Sambil mikir coba kalo aku beli di supermarket tadi habis berpa puluh ribu yak hee.. hasilnya segini. dengan 5000rupiah. dan ini hasilnya
di samping itu juga bisa beli ini..
enem ewu sak uleg-ulegke,, haha,,,
Hari ini pengalaman terserah awakmu cah pilih blonjo sayur neng supermarket opo neng pasar tradisional. ?
#TanyaPadaDiriSendiri
Sekian dulu
Yogyakarta , 21 Oktober 2013
Monday, 21 October 2013
Related Posts
3 Tips Menggunakan Media Sosial
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indo...Read more
Bagaimana Cara Menangkal Berita Hoax (Materi Festival Literasi Digital Pesantren di PP. Assalafiyah II Mlangi)
Berita bohong atau yang sering kita dengar dengan istilah Hoax adalah material informasi yang direk...Read more
Festival Literasi Digital Pesantren 2018
Festival Literasi Digital atau yang disebut dengan FIRAL tak hanya menyasar kreator muda dan para a...Read more
Sudah tau apa aku?
Ketika sadar bahwa dirimu tidak tahu, yang terbaik adalah kamu gelisah atas ketidak tahuanmuKegelisa...Read more
Kampanye bertebaran
Musim pemilu seperti saat ini, kampanye ada di mana-mana, poster, baliho besar dengan 99% foto si ca...Read more
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hahahahaha.... Ngueness... yakin..... (ngakak,guling2)
ReplyDeletehaha..
Deletenak teng pasar taksih saget tawar menawar mas,
ReplyDeletelebih asyik...
iyap bener juga ya... kalo di pasar bisa tawar menawar
Delete