Keimanan
adalah hal yang abstrak, tidak bias diukur dengan kasat mata, tidak pula hanya
dari tingkat ubudiyahnya saja namun juga dari hati, tingkat kesucian hati.
Hanya Allah lah yang tahu seberapa tingkat keimanan seseorang. Manusia adalah makhluk yang dikaruniai nafsu,
akal dan juga hati, sebagai pengendali hidup manusia. Dari akal dan hatilah
manusia yang membedakan manusia dengan malaikat maupun hewan. Dan dari keduanya
pula manusia terkadang dapat bersifat layaknya malaikat yang selalu taat pada
perintah Tuhan dan terkadang seperti hewan yang hanya menggunakan nafsu belaka.
Ini semua dipengaruhi oleh keimanan seseorang.
Terkadang keimanan seseorang
mengalami peningkatan dan terkadang pula mengalami penurunan. Ketika seseorang
mengalami peningkatan keimanan, dia bias melebihi derajat malaikat, namun
sebaliknya ketika kadar keimanan menurun
maka boleh jadi seseorang bisa lebih hina daripada hewan. Seperti dalam
fenomena-fenomena kehidupan kita dan sekitar kita, disaat seseorang terdorong
untuk selalu berbuat baik, rajin beribadah dan bershodaqoh, sholat berjamaah,
menghadiri pengajian-pengajian, melaksanakan sholat malam dengan disertai hati
yang tulus dan ikhlas, maka saat itulah kadar keimanan mengalami peningkatan.
Namun ketika seseorang terdorong oleh hawa nafsunya, melakukan hal yang hina
bahkan bisa lebih hina dari pada hewan seperti fenomena pada akhir-akhir ini di
media banyak kasus-kasus memerkosaan dan tindak asusila lainnya. Seorang ayah
tega menghamili anaknnya sendiri na’udzubillah, inilah ketika keimanan
seseorang turun. Maka seharusnya seseorang harus menggunakan karunia Tuhan dengan arif dan bijak. Tidak menggunakan
nafsunya saja sehingga seperti hewan, tidak menggunakan akalnya saja tanpa disertai
hati yang bersih. Maka hendaknya karunia akal dan hati tersebut sebagai driver
yang akan menuntun manusia untuk mengarungi kehidupan yang selalu dibarengi
dengan taat pada Tuhan dan nafsu sebagai pendorong untuk beribadah. Memang
benar sabda nabi : “al-i>ma>nu yazi>du wa yanqusu”
yogyakarta, 10 januari 2013
0 comments:
Post a Comment
terimakasih ^_^