Menjalani masa perkuliahan selama 4 (normalnya) atau 4 tahun 11 bulan 11 hari (itu saya -_-) pastinya banyak kesan-kesan tersendiri selama kuliah dan menjalani hidup di Jogja. Tak aku sadari yang kadang masih merasa sendiri aku punya banyak sekali teman dan saudara di sini. Semoga silaturrahim tidak akan terputus.
Bagi orang tua yang anaknya sudah 4 tahun
lebih di kampus, hanya 1 yang ditanyakan “Nak kapan kamu wisuda” iya kapan
wisuda. Enggak kapan kamu sidang, kapan yudisium? Udah nyampe mana skripsinya?
Bab berapa? <- itu yang ditanyakan dosen pembimbing skripsi. Orang tua pasti
akan senang sekali ketika kamu memberi kabar tentang hari wisudamu, seperti
yang ku alami kemarin, ketika aku kasih kabar, jauh2 hari mereka sudah
mempersiapkan segalanya untuk datang di acara wisuda ini. Dan ketika sudah
selesai rona wajah mereka begiiiituuuu bahagia. Memang itu adalah bagian dari
ibada “idkholus surur” menyenangkan hati. Terlebih yang senang adalah orang
tua.
Di hari ketika namamu akan tertulis pada
selembar kertas yang mereka sebut dengan “Ijazah”
Kau Terlah menggenapi sebuah gelar
Gelar yang kau perjuangkan
Kau perjuangkan dengan segala batas
kemampuan
Pada setiap hari yang terlewat dan terasa
melelahkan
Kau telah memberi bingkisan
Yang telah lama dinanti
Yaitu sebuah senyuman
Pada kedua orangtuamu
Pada keluargamu
Pada Negaramu
Pada Bangsamu
Dan pada agamamu
Sebuah peristiwa gembira setelah
bertahun-tahun yang kau tunggu
Menyadari sensasi mulia dari mimpi yang
berubah jadi asa
Sebuah senyuman yang tulus disertai
hembusan napas dalam-dalam
“Wisuda”
Ini bukan hasil akhir dari sebuah
perjuangan, perjuangan sebenarnya justru mulai hari ini.
Yaaaa DIMULAI HARI INI.
Maka segeralah berbenah.
Akan ditunggu darimu karya-karya fikiranmu
yang bermanfaat.
“Bukan karena hari ini INDAH, kita BAHAGIA
Tapi karena kita BAHAGIA maka hari ini
menjadi INDAH”
“Bukan karena tidak ada RINTANGAN kita
menjadi OPTIMIS,
Tapi karena kita OPTIMIS, maka Rintangan
akan menjadi tidak terasa”
Bukan karena MUDAH, kita menjadi YAKIN BISA
Tapi karena kita YAKIN BISA maka semua akan
menjadi MUDAH
Bukan karena semua BAIK kita menjadi
TERSENYUM
Tapi karena kita TERSENYUM maka semua
menjadi BAIK
Tidak ada hari yang menyulitkan
kecuali kita sendiri yang membuat semua
menjadi SULIT
Bila engkau tak mampu menjadi jalan besar,
maka cukuplah jadi jalan setapak yang bisa dilalui orang
Jika tak mampu menjadi matahari
Cukuplah jadi lilin yang dapat menerangi
sekitar
apa kesan dan pesan darimu???
See
You Jogja. 25 Desember 2014.
Keren! Nek iso sih kerjo ndik Nganjuk ae ya haahahahaha... Dadi dosen ae ndik IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk huahhaha...
ReplyDeletehehe pengennya ngelanjut s2 ndik jogja lagi mas,, heuheu.. semoga...
DeleteLha ini...masak ; Jika tak mampu menjadi matahari, cukuplah jadi lilin yang dapat menerangi sekitar. Jangan dong, jadi senter cash aja minimal, jadi kalo dah redup bisa di charge lagi, trus manfaat lagi deh. Kalo lilin...terang dikit mbakar diri trus padam =))
ReplyDeletekreatip mas bro,,, iyaaa... jadi lampu senter aja lebih bermanfaat ya,,, apalagi sentere jadi satu sama hape :D
Delete