Thursday, 25 December 2014


       Menjalani masa perkuliahan selama 4 (normalnya) atau 4 tahun 11 bulan 11 hari (itu saya -_-) pastinya banyak kesan-kesan tersendiri selama kuliah dan menjalani hidup di Jogja. Tak aku sadari yang kadang masih merasa sendiri aku punya banyak sekali teman dan saudara di sini. Semoga silaturrahim tidak akan terputus.
       Bagi orang tua yang anaknya sudah 4 tahun lebih di kampus, hanya 1 yang ditanyakan “Nak kapan kamu wisuda” iya kapan wisuda. Enggak kapan kamu sidang, kapan yudisium? Udah nyampe mana skripsinya? Bab berapa? <- itu yang ditanyakan dosen pembimbing skripsi. Orang tua pasti akan senang sekali ketika kamu memberi kabar tentang hari wisudamu, seperti yang ku alami kemarin, ketika aku kasih kabar, jauh2 hari mereka sudah mempersiapkan segalanya untuk datang di acara wisuda ini. Dan ketika sudah selesai rona wajah mereka begiiiituuuu bahagia. Memang itu adalah bagian dari ibada “idkholus surur” menyenangkan hati. Terlebih yang senang adalah orang tua.
Di hari ketika namamu akan tertulis pada selembar kertas yang mereka sebut dengan “Ijazah”
Kau Terlah menggenapi sebuah gelar
Gelar yang kau perjuangkan
Kau perjuangkan dengan segala batas kemampuan
Pada setiap hari yang terlewat dan terasa melelahkan
Kau telah memberi bingkisan
Yang telah lama dinanti
Yaitu sebuah senyuman
Pada kedua orangtuamu
Pada keluargamu
Pada Negaramu
Pada Bangsamu
Dan pada agamamu
Sebuah peristiwa gembira setelah bertahun-tahun yang kau tunggu
Menyadari sensasi mulia dari mimpi yang berubah jadi asa
Sebuah senyuman yang tulus disertai hembusan napas dalam-dalam
“Wisuda”
Ini bukan hasil akhir dari sebuah perjuangan, perjuangan sebenarnya justru mulai hari ini.
Yaaaa DIMULAI HARI INI.
Maka segeralah berbenah.
Akan ditunggu darimu karya-karya fikiranmu yang bermanfaat.
“Bukan karena hari ini INDAH, kita BAHAGIA
Tapi karena kita BAHAGIA maka hari ini menjadi INDAH”
“Bukan karena tidak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS,
Tapi karena kita OPTIMIS, maka Rintangan akan menjadi tidak terasa”
Bukan karena MUDAH, kita menjadi YAKIN BISA
Tapi karena kita YAKIN BISA maka semua akan menjadi MUDAH
Bukan karena semua BAIK kita menjadi TERSENYUM
Tapi karena kita TERSENYUM maka semua menjadi BAIK
Tidak ada hari yang menyulitkan
kecuali kita sendiri yang membuat semua menjadi SULIT
Bila engkau tak mampu menjadi jalan besar, maka cukuplah jadi jalan setapak yang bisa dilalui orang
Jika tak mampu menjadi matahari
Cukuplah jadi lilin yang dapat menerangi sekitar

apa kesan dan pesan darimu???


See You Jogja. 25 Desember 2014.

4 comments:

  1. Keren! Nek iso sih kerjo ndik Nganjuk ae ya haahahahaha... Dadi dosen ae ndik IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk huahhaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe pengennya ngelanjut s2 ndik jogja lagi mas,, heuheu.. semoga...

      Delete
  2. Lha ini...masak ; Jika tak mampu menjadi matahari, cukuplah jadi lilin yang dapat menerangi sekitar. Jangan dong, jadi senter cash aja minimal, jadi kalo dah redup bisa di charge lagi, trus manfaat lagi deh. Kalo lilin...terang dikit mbakar diri trus padam =))

    ReplyDelete
    Replies
    1. kreatip mas bro,,, iyaaa... jadi lampu senter aja lebih bermanfaat ya,,, apalagi sentere jadi satu sama hape :D

      Delete

terimakasih ^_^