Ayahku dialah sosok yang tenang, kuat dan sabar. Sosok yang paling hebat dalam keluargaku.
aku, ayahku dan paman-pamanku |
Ayah engkau bagiku sosok yang paling sabar, dari aku kecil. aku yang paling nakal karena aku satu-satunya anak laki-laki, tapi tanpa marah tanpa rasa kesal, dengan sikap tenangmu, engkau luluhkan aku dari kelakuanku yang bandel dan susah diatur. pengen menang sendiri.
Engkau selalu tenang terhadap masalah apapun dalam keluarga, tak pernah marah dan selalu saja ada jalan keluar terhadap seuatu masalah. Mungkin karena kesabarannya engkau terlihat paling muda dibandingkan adik-adikmu di usiamu yang setengah abad lebih.
Contoh yang baik bagi anak-anaknya
Engkau orang yang paling istiqamah dalam ibadah diantara kami semua, setiap sepertiga malam selalu aku memdengarkan takbirmu di musholla rumah di samping kamarku. meski terkadang engkau tertidur dalam dzikirmu sampai subuh datang. Dhuha tak pernah kau lewatkan, Sebelum berangkat sekolah pasti tak lekang tuk datang ke musholla rumah. Sampai-sampai musholla rumah bak kamar kedua dalam hidupmu yah. Engkau contoh yang baik untuk kami anak-anakmu
Ayah selalu mengutamakan kebersamaan. Tak jarang kira makan bareng satu nampan. Ingat semasa kecil ketika liburan, aku di rumah, kakak-kakak pulang dari pondok buat liburan, semua berkumpul di rumah. Pagi-pagi kita masak bareng dan sarapan bareng dalam satu nampan dengan lauk kulub, sambal goreng tempe, telor goreng. Meski sederhana tapi terasa istimewa. dan kegiatan seperti ini terus ada hingga sekarang meski kakak-kakak sudah berkeluarga, tradisi sarapan bareng bersama anak-anak dan cucu-cucumu terus ada. Mungkin nanti akan aku teruskan tradisimu seperti ini yah.
Kata siapa yang jago masak hanyalah kaum hawa, ayahku bisa masak, mulai dari masak nasi, sayur dan buat roti pernah ia lakukan. tak jarang pagi-pagi ayah sudah berada di dapur bersama ibu, masak ini itu dan aku dan adekku masih malas-malasan di kamar dan ketika kami ke dapur semua sudah termasuk segelas teh hangat untukku dan adekku. maka dari itu mulai sekarang aku berusaha untuk belajar memasak biar bisa menjadi sepertinya.
Ayah. sosok Guru bagi anak-anaknya. tak hanya murid-muridmu di sekolah yang engkau ajar dan engkau didik, tapi anak-anakmu juga. Sejak dini pendidikan adalah hal utama dalam keluarga dan ini baru aku sadari ketika aku sudah besar. 6 tahun Sekolah Dasar engkau sekolahkan aku di rumah mbah. pulang hanya sabtu sore sampai minggu. Ternyata dibalik itu ada hikmah begitu besar, mungkin kalo aku dulu sd di rumah, mungkin aku akan menjadi anak yang bandel karena betapa nakalnya aku dimasa kecilku. di rumah mbah aku belajar mandiri, Sekolah, belajar dan mengaji dengan jadwal yang teratur. Mendidikku untuk tidak manja.
Ayah engkau engkau adalah pemimpin keluaga yang hebat dan sosok yang mengayomi anak-anakmu.
We Love You
Selamat ulang tahun Ayah.. Semoga Panjang Umur dan sehat selalu, doaku selalu ada untukmu dan ibu. Semoga selalu dalam lindungaNya, dimudahkan segala urusan dan lancar rezekinya.
Yogyakarta, 15 November 2014
Ini postingan menyambut hari ayah kemarin itu yak :D
ReplyDeleteAh saya gak gitu mengenal sosok ayah saya :(
Sabar ya mas alid. Ini saya menyambut hari ulang tahun ayah
Deleteapalagi saya mas Alil, ayah saya sudah meninggal 6 tahun yang lalu. sedih dan kangen rasanya
Deletewah, mengharukan sekali,
ReplyDeletemumpung orang tuanya masih ada, berbaktilah semaksimal mungkin broo..
Injih he
DeleteSelamat ultah buat bapak ya, semoga beliau selalu diberi kesehatan Yang prima dan bahagia :)
ReplyDeleteWah si Alid ketauan fastreading yaaa.. huahahaha...
ReplyDeleteUltahe bapakku malah dino iki kyoke, 11 desember. Wah.. wacakne yaasiin ah..