Friday, 12 July 2013

Pilihlah yang pasti-pasti aja
Bicara soal cinta, (cie masih kecil dah cinta-cintaan aja lu dib?) Soal pilihan hidup (emangnya kapan lu mau kawin? Siakah lahir batin?) memang bingung sih ketika dihadapkan dengan suatu pilihan yang mana satu adalah Seseorang yang kita pilih, namun tak memilih kita dan satunya yang memilih kita dan tak/belom kita pilih.

Pilihan pertama :
Orang yang kita pilih dan dia belom tentu atau bahkan tak memilih kita. Terkadang sangat menyenangkan sikapnya namun terkadang pula sangat menyakitkan. Secara kita gag tau gimana sih hubunganmu sama dia? Pacaran? Enggak. Temen deket ? tapi kok kamu cemburu an ke dia. Ah susah gag ada kepastian, apalagi kalo ada semacam signal (kaya hape aja pake signal) isyarat wes.. kalo dia seakan memberi kita kesempatam ataupun harapan. Wah bahaya ini, kadang rasanya seneng tapi dibalik itu seperti dipermainkan ketika itu semua hanya fatamorgana. Tau sendirilah yang pernah rasanya digantungin (perasaannya) bukan lehernya ya (mati donk).
Harus cepat ambil keputusan, sebelum berlarut-larut dalam rasa yang tak jelas seperti itu. Memang sih jodoh gag akan kemana kok setidaknya ada ikhtiar lah dan jangan sampai ikhtiar itu sia sia hanya karena sebuah harapan semu. Coba piker sudah seberapa pengorbananmu ke dia hanya untuk sebuah harapan yang dia berikan dan seberapa habis waktumu untuknya dan terakhir yang kamu dapet adalah harapan semu. Nah itu dia. Jadi nunggu kamu yang ngambil keputusan atau dia yang putusin? #PikirSendiri

Pilihan kedua :
Orang yang memilih kita namun kita belom/tidak memilihnya. Nah kali ini posisi kita sebagai orang yang dicintai. Lantas bagaimana? Tentukan sikapmu ke dia, kalau lambat laun kamu suka dan tertarik padanya ya bilang ke dia kalo lu suka ma dia, tapi kalo enggak ya bilang enggak.  Jangan sampai memberi harapan semu. Tau sendiri kan rasa digantungin kaya gimana? Tuh yang udah ku sebutin diatas. Masak kamu mau ngegantungin orang sementara kamu tau rasanya digantungin kaya apa?
Kalau lu suka bilang suka, kalau enggak ya enggak. Setidaknya itu sikap yang yang lebih baik dilakukan, tak apalah frontal dikit dan memang ada yang bilang orang jatim (kaya saya) banyak yg frontal (frontal sama tegas beda dikit bro :D )
So jadi pilih mana? #pikirSendiri
Masak aku yang nentuin. Hahaha
Sekian dulu nggeh…

Mbok juminten adol klopo
Cukup semanten atur kawulo
Mbokde Pat adol puro
Nek wonten lepat nyuwun ngapuro.
Yogyakarta, 12 Juli 2013

0 comments:

Post a Comment

terimakasih ^_^