Hadis hasan

A.       Pengertian Hadis Hasan

Secara bahasa hasan berarti al-jamal, yaitu bagus. Sedangkan secara istilah, hadis hasan yaitu“Hadis yang muttasil sanadnya yang diriwayatkan oleh perowi yang adil, yang lebih rendah kedabitannya tanpa syadz dan tanpa ‘illat.”

Dengan demikian maka kriteria hadis hasan, bisa disimpulkan sebagai berikut:

1)      Bersambung sanadnya (ittishal as-sanad).

2)      Disampaikan oleh rawi yang terkanal dengan keadilan dan kedhabitannya.

3)      Para rawi memiliki tingkat kedhabitan yang rendah

4)      Tidak mengandung penyakit (illah) dan kejanggalan (syudzudz)

B.      Klasifikasi Hadis Hasan

a.       Hasan li dzatihi  ialah hadis yang memenuhi persyaratan hadis hasan pada umumnya atau hadis yang memenuhi syarat-syarat hadis hasan.

b.      Hasan li ghairihi ialah hadis-hadis dha’if yang tidak terlalu parah (kedha’ifannya) dan diriwayatkan melalui beberapa jalur. Beberapa hadis ini kemudian saling menguatkan, dan akhirnya menjadi hadis hasan. Sementara bila beberapa riwayat hadis itu termasuk kategori dho’if berat, seperti hadis matruk, mungkar, maudhu dan sebagainya, maka hadis itu tidak bisa naik menjadi hasan li ghairih.

Dengan demikian hadis hasan li ghairih mulanya murupakan hadis dha’if yang naik menjadi hasan karena ada penguat. Jadi dimungkinkan berkualitas hasan karena penguat itu. Seandainya tidak ada penguat tenyu bersifat dha’if.

C.      Status Kehujjahan

Hahis hasan dengan kedua jenisnya dapat dijadikan hujjah dan diamalkan sebagaimana hadis shahih. Meski hadis hasan memiliki kekuatan dibawah hadis shahih. Oleh sebab itu, sebagian ulama memasukkannya ke dalam kelompok hadis shahih, antara lain al-Hakim, Ibn Hibban dan Ibnu Huzaimah, meskipun mereka jelas mengetahui bahwa hadis hasan memiliki kekuatan di bawah hadis shahih, dengan bukti dimenangkannya hadis shahih bila terjadi kontradiksi.

D.      Kitab-kitab yang memuat hadis hasan

Ulama hadis belum ada yang membukukan hadis hasan dalam sebuah kitab tersendiri. Yang ada selama ini mereka menggabungkan dengan hadis shahih, maupun dengan hadis dha’if. Diantara kitab-kitab yang memuat hadis hasan yaitu:

1)      Sunan al-Tarmidzi

2)      Sunan Abi Dawud

Sunan al-Darukuthni